Pekerjaan sebagai penjual asuransi adalah bertanggung jawab dalam menjual polis asuransi kepada calon nasabah.
Tugas utama meliputi menjelaskan manfaat dan ketentuan polis asuransi kepada calon nasabah serta memberikan rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil nasabah.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan menjalin hubungan baik dengan nasabah, memberikan pelayanan yang baik, dan melakukan follow-up secara berkala untuk memastikan kepuasan nasabah terpenuhi.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penjual Asuransi adalah seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, persuasif, dan memiliki pengetahuan yang baik tentang produk asuransi.
Sebagai seorang penjual asuransi, tugas utamanya adalah meyakinkan calon pelanggan tentang manfaat dan keunggulan produk asuransi, oleh karena itu, seorang penjual asuransi juga perlu memiliki kemampuan negosiasi yang baik.
Jika kamu adalah seorang yang tidak suka berbicara di depan umum, kurang memiliki kemampuan persuasif, dan tidak tahan terhadap tekanan penjualan, kemungkinan kamu akan tidak cocok menjadi seorang penjual asuransi.
6 miskonsepsi tentang profesi Penjual Asuransi:
Ekspektasi: Penjual asuransi hanya mencari keuntungan besar dengan menjual produk yang memaksa. Realita: Sebagian besar penjual asuransi berkomitmen untuk memberikan solusi keuangan dan perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan klien.
Ekspektasi: Penjual asuransi tidak membutuhkan pengetahuan atau kemampuan khusus. Realita: Penjual asuransi perlu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang produk dan pasar, serta keterampilan komunikasi yang baik.
Ekspektasi: Penjual asuransi selalu berhasil menjual polis kepada semua calon klien. Realita: Penjual asuransi menghadapi penolakan, cenderung pada klien yang tidak tertarik atau mempertimbangkan jenis perlindungan yang ditawarkan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Agen Properti:
Penjual asuransi berfokus pada penawaran solusi perlindungan keuangan dan asuransi, sedangkan agen properti berfokus pada penjualan dan penawaran properti.
Penjual asuransi harus memiliki pengetahuan tentang berbagai produk asuransi dan pasar keuangan, sementara agen properti harus memiliki pengetahuan tentang properti dan pasar properti.
Penjual asuransi umumnya menjual layanan atau produk yang tidak tampak (seperti polis asuransi), sedangkan agen properti menjual barang fisik (seperti rumah atau tanah).