Pekerjaan sebagai penyiar radio wisata melibatkan penyampaian informasi seputar destinasi wisata kepada pendengar.
Tugas utama meliputi riset tentang destinasi wisata, mengumpulkan informasi menarik, dan membuat skrip untuk siaran radio.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan interaksi dengan pendengar melalui telepon, media sosial, dan program interaktif lainnya untuk memberikan rekomendasi dan menjawab pertanyaan terkait destinasi wisata.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penyiar Radio Wisata adalah seseorang yang berpenampilan menyenangkan, memiliki keahlian dalam berbicara di depan umum, dan memiliki pengetahuan yang luas tentang destinasi wisata.
Dengan keahliannya dalam menghibur dan menginformasikan pendengar, seorang penyiar radio wisata juga harus memiliki kreativitas yang tinggi dan kemampuan berimprovisasi.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak memiliki minat dalam perjalanan dan tidak memiliki kemampuan untuk berbicara dengan memikat dan menjalin hubungan dengan pendengar, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai penyiar radio wisata.
Miskonsepsi tentang profesi penyiar radio wisata adalah bahwa tugas utamanya hanya mengunjungi tempat-tempat wisata dan memberikan laporan tanpa tugas tambahan lainnya. Namun, realitanya, penyiar radio wisata juga harus melakukan riset, menulis naskah, dan mengedit materi siaran.
Ekspektasi yang salah tentang profesi penyiar radio wisata adalah bahwa mereka selalu memiliki waktu luang untuk bepergian dan bersenang-senang di tempat-tempat wisata. Padahal, realitanya, mereka harus menjalani jadwal yang ketat, sering kali bekerja di luar jam kerja, dan terkadang harus berpergian ke tempat-tempat yang tidak begitu menarik.
Perbedaan dengan profesi serupa, seperti travel blogger atau vlogger, adalah bahwa penyiar radio wisata memiliki tantangan berupa mengkomunikasikan pengalaman wisata secara verbal, dengan mengandalkan kepiawaian dalam mengatur kata dan menjaga alur siaran radio. Sementara itu, travel blogger atau vlogger lebih berfokus pada pembuatan konten visual dan lebih bebas dalam mengunggah dan mengedit materi wisata mereka.