Pekerjaan sebagai penyusun kampanye kesadaran bencana melibatkan merancang strategi dan pesan yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bencana.
Tugas utama meliputi penelitian tentang bencana yang sering terjadi di wilayah tersebut, pengumpulan data dan statistik terkait, serta mengidentifikasi target audiens yang tepat untuk kampanye kesadaran.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengembangan materi kampanye seperti poster, flyer, dan video pendek, serta bekerja sama dengan tim lain untuk mendistribusikan dan mempromosikan kampanye kepada masyarakat luas.
Profil orang yang cocok untuk menjadi penyusun kampanye kesadaran bencana adalah seorang yang kreatif, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bencana dan mitigasi risiko, serta mampu mengkomunikasikan informasi secara efektif melalui media sosial dan platform digital.
Kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan media juga diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kurang kreatif, dan tidak peka terhadap isu-isu sosial, kamu tidak cocok sebagai penyusun kampanye kesadaran bencana.
Miskonsepsi tentang profesi sebagai Penyusun Kampanye Kesadaran Bencana adalah ekspektasi bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan penulisan materi promosi tanpa perlu terjun langsung ke lapangan. Namun, realitanya, penyusun kampanye ini juga harus melakukan riset dan mengumpulkan data di lapangan untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Salah satu perbedaan antara profesi Penyusun Kampanye Kesadaran Bencana dengan profesi yang mirip, seperti Public Relations (PR), adalah fokusnya. PR lebih berfokus pada membangun citra positif brand atau institusi, sementara Penyusun Kampanye Kesadaran Bencana memiliki tujuan spesifik yakni meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bencana dan bagaimana menghadapinya.
Miskonsepsi lainnya adalah bahwa profesi ini hanya bekerja pada saat terjadi bencana. Padahal, Penyusun Kampanye Kesadaran Bencana juga melibatkan kerja proaktif dalam melakukan pendidikan masyarakat tentang kemungkinan terjadi bencana, langkah-langkah pencegahan, dan penyebaran informasi penting sebelum terjadi bencana.