Penyusun kebijakan lingkungan binaan bertugas merumuskan kebijakan dan strategi untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan di suatu wilayah atau komunitas.
Tugas utama meliputi analisis data dan informasi lingkungan, mengidentifikasi masalah dan tantangan dalam bidang lingkungan, serta merumuskan solusi yang tepat.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah, untuk mencapai kesepakatan dan implementasi kebijakan pengelolaan lingkungan yang efektif.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Penyusun kebijakan lingkungan binaan adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu lingkungan dan keberlanjutan, serta memiliki kemampuan analisis yang kuat dan kemampuan untuk menghasilkan keputusan yang tepat.
Selain itu, seorang kandidat yang cocok juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik secara lisan maupun tulisan, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kebijakan lingkungan binaan.
Seseorang yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu lingkungan dan kurang memiliki keterampilan analitis serta kepekaan terhadap isu lingkungan tidak cocok untuk menjadi penyusun kebijakan lingkungan binaan.
Miskonsepsi tentang profesi sebagai penyusun kebijakan lingkungan binaan adalah bahwa pekerjaan ini hanya berkaitan dengan menulis dan merumuskan kebijakan tanpa perlu melakukan tindakan nyata dalam memperbaiki masalah lingkungan.
Ekspektasi umum terhadap profesi ini adalah bahwa penyusun kebijakan lingkungan binaan akan memiliki otoritas penuh untuk mengimplementasikan kebijakan yang mereka tulis, namun realitanya adalah mereka seringkali terbatas oleh kendala politik, anggaran, dan kepentingan berbagai pihak.
Perbedaan antara profesi penyusun kebijakan lingkungan binaan dengan profesi lain yang mirip adalah, penyusun kebijakan lingkungan fokus pada merumuskan kebijakan dan strategi untuk melindungi lingkungan dan mengatasi permasalahan yang terkait, sementara profesi lain mungkin lebih berfokus pada aspek teknis atau pengelolaan langsung terhadap lingkungan.