Pekerjaan sebagai penyusun kebijakan teknologi informasi melibatkan pemahaman dan pemilihan kebijakan yang sesuai untuk pengelolaan teknologi informasi dalam suatu organisasi.
Tugas utama meliputi menganalisis kebutuhan organisasi terkait teknologi informasi, meneliti dan mengevaluasi kebijakan yang ada, serta merancang dan mengimplementasikan kebijakan baru jika diperlukan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim teknologi informasi dan manajemen lainnya untuk memastikan kebijakan yang dihasilkan memenuhi kebutuhan dan strategi organisasi.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan Penyusun Kebijakan Teknologi Informasi adalah orang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang perkembangan teknologi informasi, memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang baik.
Mereka juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan menciptakan kebijakan yang inovatif untuk organisasi.
Orang yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi informasi, kurang peka terhadap perubahan dalam industri IT, dan tidak memiliki keterampilan analisis yang kuat, kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai penyusun kebijakan teknologi informasi.
Ekspektasi: Seorang Penyusun Kebijakan Teknologi Informasi diharapkan hanya bekerja dengan teknologi dan tidak perlu berurusan dengan aspek bisnis atau kebijakan organisasi. Realita: Seorang Penyusun Kebijakan Teknologi Informasi juga harus memahami aspek bisnis dan menjalin kerjasama dengan berbagai departemen di organisasi untuk mengembangkan kebijakan yang tepat.
Perbedaan: Penyusun Kebijakan Teknologi Informasi berfokus pada pengembangan kebijakan dan strategi terkait teknologi informasi dalam organisasi, sedangkan teknisi atau administrator jaringan berfokus pada pemeliharaan dan pengoperasian sistem jaringan.
Ekspektasi: Seorang Penyusun Kebijakan Teknologi Informasi dianggap hanya bekerja di dalam ruangan dan memiliki sedikit interaksi sosial dengan pihak lain. Realita: Seorang Penyusun Kebijakan Teknologi Informasi juga harus berkomunikasi dengan berbagai stakeholder, seperti manajemen senior dan pengguna layanan, untuk memahami kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh organisasi.