Pekerjaan sebagai penyusun kurikulum sosial melibatkan perencanaan dan pengembangan materi pembelajaran yang berkaitan dengan ilmu sosial.
Tugas utama meliputi penelitian dan analisis kebutuhan pembelajaran dalam bidang sosial, serta merancang bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum yang ada.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan guru dan pihak terkait lainnya, seperti ahli pendidikan dan kurikulum, untuk memastikan implementasi kurikulum sosial berjalan dengan baik.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penyusun Kurikulum Sosial adalah seorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang masalah sosial, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan dapat mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dalam konteks sosial yang berbeda.
Mereka juga harus memiliki kreativitas dalam merancang strategi pembelajaran yang inovatif dan dapat berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak terkait dalam membangun kurikulum yang sesuai dengan perubahan sosial saat ini.
Seseorang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai penyusun kurikulum sosial adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan dan minat dalam bidang pendidikan dan sosial serta tidak kreatif dalam merancang pembelajaran yang berorientasi pada nilai-nilai sosial.
Miskonsepsi tentang profesi Penyusun Kurikulum Sosial adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas mengumpulkan materi pelajaran tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan ekspektasi siswa.
2.
Dalam realita, penyusun kurikulum sosial juga harus melakukan analisis mendalam tentang perkembangan sosial dan budaya masyarakat untuk menciptakan kurikulum yang relevan dan bermanfaat bagi siswa.
3.
Perbedaannya dengan profesi yang mirip, seperti guru, adalah bahwa Penyusun Kurikulum Sosial lebih fokus pada perencanaan dan pengembangan kurikulum secara menyeluruh, sedangkan guru lebih fokus pada implementasi dan pengajaran langsung di dalam kelas.