Pekerjaan sebagai perekayasa vaksin melibatkan riset dan pengembangan untuk menciptakan vaksin yang aman dan efektif dalam melawan penyakit.
Tugas utamanya termasuk mengidentifikasi target penyakit, merancang dan menguji vaksin, serta menganalisis data dan hasil penelitian untuk memastikan keamanan dan keefektifan vaksin.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan tim ilmuwan lain, mengikuti regulasi dan standar kesehatan, serta berkontribusi dalam pembuatan dan pembaruan vaksin yang dapat menyelamatkan hidup.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Perekayasa Vaksin adalah seorang yang memiliki latar belakang dalam ilmu biologi atau ilmu kedokteran, memiliki keahlian dalam penelitian dan pengembangan, serta memiliki keinginan kuat untuk memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat melalui penemuan vaksin yang aman dan efektif.
Dalam menghadapi tantangan yang kompleks dalam penelitian vaksin, seorang perekayasa vaksin harus memiliki kreativitas, kemampuan analitis yang kuat, dan dedikasi yang tinggi untuk terus melakukan inovasi dalam bidang kesehatan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki ketelitian, tidak memiliki keterampilan analitis yang kuat, dan tidak memiliki minat dalam bidang ilmu kesehatan.
Miskonsepsi tentang profesi Perekayasa Vaksin adalah ekspektasi bahwa mereka dapat dengan cepat menemukan vaksin tunggal yang dapat menyembuhkan semua penyakit, padahal realitanya proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang panjang dan beberapa vaksin dibuat untuk melawan penyakit spesifik.
Sebuah perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ilmuwan farmasi, adalah miskonsepsi bahwa Perekayasa Vaksin hanya bekerja di laboratorium dan tidak terlibat langsung dengan pasien. Padahal, mereka bekerja secara kollaboratif dengan tim medis untuk menguji dan memastikan keamanan serta efektivitas vaksin pada manusia.
Miskonsepsi lainnya adalah ekspektasi bahwa Perekayasa Vaksin tidak dapat membuat kesalahan atau mengalami kegagalan dalam pengembangan vaksin. Realitanya, dalam proses penelitian dan pengembangan vaksin, kegagalan dapat terjadi dan hal ini adalah bagian alami dari proses sains dan penemuan baru.