Seorang perencana program pendidikan kesejahteraan keluarga bertanggung jawab dalam merencanakan dan mengembangkan program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Tugas utamanya meliputi melakukan analisis kebutuhan, merencanakan sesuai dengan kebutuhan keluarga, dan mengorganisir pelaksanaan program pendidikan tersebut.
Selain itu, perencana program pendidikan kesejahteraan keluarga juga bertanggung jawab dalam melakukan evaluasi terhadap efektivitas program yang telah dilaksanakan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Perencana Program Pendidikan Kesejahteraan Keluarga adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dalam bidang pendidikan, kesejahteraan keluarga, dan program-program sosial, serta memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dengan berbagai lapisan masyarakat.
Seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan dalam merencanakan dan mengorganisir program-program pendidikan, serta memiliki kepekaan sosial untuk memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga di masyarakat.
Jika kamu adalah seorang yang tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup dalam bidang pendidikan, kurang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan tidak mampu bekerja dengan tim, kemungkinan kamu tidak cocok untuk menjadi seorang perencana program pendidikan kesejahteraan keluarga.
Miskonsepsi tentang perencana program pendidikan kesejahteraan keluarga adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas membuat program dan tidak terlibat dalam pelaksanaannya. Namun, kenyataannya, perencana ini juga harus terlibat dalam implementasi, evaluasi, dan penyempurnaan program tersebut.
Seringkali terdapat ekspektasi bahwa perencana program pendidikan kesejahteraan keluarga hanya bekerja di bidang pendidikan formal. Padahal, kenyataannya mereka juga bekerja di berbagai sektor seperti organisasi non-profit, lembaga pemerintahan, atau lembaga swadaya masyarakat.
Perencana program pendidikan kesejahteraan keluarga dapat dibedakan dengan profesi yang mirip seperti konselor pendidikan atau tenaga sosial. Mereka berperan dalam merancang program pendidikan khusus bagi keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sementara konselor pendidikan lebih fokus pada pembimbingan individu dalam menghadapi masalah pendidikan dan tenaga sosial dalam memberikan dukungan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.