Pekerjaan sebagai spesialis konservasi lingkungan melibatkan analisis dan pengelolaan sumber daya alam untuk melestarikan lingkungan.
Tugas utama meliputi penelitian, pemantauan dan evaluasi lingkungan untuk mengidentifikasi ancaman dan masalah lingkungan yang perlu ditangani.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan mengembangkan dan menerapkan program-program konservasi yang bertujuan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem yang terancam.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Spesialis Konservasi Lingkungan adalah individu yang peduli dengan kelestarian lingkungan, memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ekosistem dan biodiversitas, serta memiliki keterampilan dalam analisis dan penyelesaian masalah terkait lingkungan.
Orang yang tidak peka terhadap lingkungan, tidak memiliki minat dalam pelestarian lingkungan, dan tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat tidak cocok menjadi seorang Spesialis Konservasi Lingkungan.
Miskonsepsi tentang spesialis konservasi lingkungan adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas melakukan reboisasi dan melindungi hewan, padahal sebenarnya pekerjaan mereka lebih luas dan melibatkan penelitian serta perlindungan lingkungan secara menyeluruh.
Salah satu ekspektasi yang sering salah tentang spesialis konservasi lingkungan adalah bahwa pekerjaan mereka akan cepat memberikan hasil yang terlihat, padahal hasilnya bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti ahli lingkungan atau ahli kehutanan adalah bahwa spesialis konservasi lingkungan lebih fokus pada usaha melindungi dan memperbaiki ekosistem alami yang terancam, sedangkan profesi yang mirip lebih berfokus pada analisis dan pengelolaan sumber daya alam secara umum.