Sebagai supervisor produksi makanan, tugas utama adalah mengawasi proses produksi makanan di pabrik untuk memastikan kualitas dan keselamatan produk.
Melakukan pengawasan terhadap tim produksi, termasuk memberikan arahan, melatih, dan memotivasi anggota tim untuk mencapai target produksi.
Bertanggung jawab dalam memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan regulasi kesehatan dan keselamatan kerja serta menjaga efisiensi dalam penggunaan bahan baku dan sumber daya.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Supervisor Produksi Makanan adalah seseorang yang memiliki pengalaman kerja di bidang produksi makanan, memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, dan dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Dalam industri makanan yang cepat paced, seorang supervisor produksi juga perlu memiliki kemampuan problem solving yang baik dan mampu bekerja dengan baik di bawah tekanan.
Jika kamu adalah seorang yang tidak memiliki kemampuan multitasking, kurang teliti, dan tidak memiliki keahlian dalam mengelola tim produksi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Supervisor Produksi Makanan.
Miskonsepsi tentang profesi Supervisor Produksi Makanan adalah ekspektasi bahwa tugasnya hanya mengawasi proses produksi tanpa terlibat dalam kerja fisik dan hanya mengambil keputusan strategis. Namun, realitanya, seorang Supervisor Produksi Makanan juga terlibat dalam tugas-tugas operasional seperti memastikan kelancaran produksi dan pengecekan mutu produk.
Profesi Supervisor Produksi Makanan berbeda dengan Manajer Produksi Makanan. Ekspektasi miskonsepsi adalah bahwa Supervisor hanya bertanggung jawab pada lini produksi dan mengawasi pekerja, sedangkan Manajer Produksi bertanggung jawab atas seluruh aspek produksi. Namun, perbedaannya adalah bahwa Supervisor lebih fokus pada aspek operasional dan koordinasi di lini produksi, sedangkan Manajer memegang tanggung jawab strategis dan pengambilan keputusan yang lebih luas.
Miskonsepsi lainnya adalah menganggap pekerjaan Supervisor Produksi Makanan hanya bersifat rutin dan kurang menantang. Namun, realitanya, seorang Supervisor harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, mampu mengelola konflik, dan memiliki kemampuan analitis yang baik agar dapat mengoptimalkan kinerja tim produksi dan memastikan target produksi tercapai.