Pekerjaan sebagai Teknisi Diagnostik Nuklir melibatkan pengoperasian, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat dan peralatan medis yang menggunakan teknologi nuklir.
Tugas utamanya adalah melakukan pengujian dan analisis menggunakan alat-alat diagnostik nuklir, seperti PET scan, SPECT scan, atau gamma camera, untuk membantu dalam diagnosis penyakit dan evaluasi pengobatan.
Selain itu, Teknisi Diagnostik Nuklir juga bertanggung jawab untuk mengamankan dan membuang bahan nuklir yang tidak lagi digunakan dengan aman dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Teknisi Diagnostik Nuklir adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang ilmu nuklir, mampu mengoperasikan peralatan diagnostik nuklir dengan cermat dan teliti, serta memiliki keterampilan analisis data yang baik.
Karena bekerja dengan bahan nuklir, kandidat yang ideal juga harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap keselamatan dan keamanan dalam mengelola bahan radioaktif.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang fisika nuklir dan tidak dapat bekerja dengan bahan radioaktif dengan hati-hati, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang Teknisi Diagnostik Nuklir adalah bahwa mereka hanya mengoperasikan mesin pemindai nuklir. Padahal, pekerjaan mereka melibatkan pemahaman yang mendalam tentang radiasi, pengelolaan bahan radioaktif, dan juga interpretasi hasil pemindaian.
Ekspektasi umum terhadap Teknisi Diagnostik Nuklir adalah bahwa mereka selalu bekerja di ruang pemindaian dengan pasien. Namun, dalam realitasnya, mereka juga harus melakukan tugas seperti kalibrasi peralatan, pemeliharaan pemeriksaan rutin, serta administrasi dan dokumentasi yang akurat.
Perbedaan mendasar antara Teknisi Diagnostik Nuklir dan profesi yang serupa, seperti Radiografer atau Teknisi Radiologi, adalah bahwa Teknisi Diagnostik Nuklir fokus pada penggunaan bahan radioaktif untuk keperluan diagnostik, misalnya dalam pemeriksaan PET scan atau SPECT scan, sementara Radiografer atau Teknisi Radiologi biasanya menggunakan sinar-X untuk melakukan pemindaian.