Sebagai teknisi mesin diesel otomotif, tugas utamanya adalah melakukan perawatan, perbaikan, dan pengujian mesin diesel pada kendaraan.
Selain itu, juga bertanggung jawab untuk mendiagnosis kerusakan pada mesin diesel dan melakukan perbaikan yang diperlukan.
Pekerjaan ini juga melibatkan pemahaman yang mendalam tentang sistem bahan bakar, sistem pendingin, dan sistem lainnya yang terkait dengan mesin diesel.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Teknisi Mesin Diesel Otomotif adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendalam dalam mesin diesel, terampil dalam mendiagnosis dan memperbaiki masalah teknis, serta memiliki keterampilan keterampilan logika dan pemecahan masalah yang baik.
Seorang teknisi mesin diesel otomotif juga harus memiliki kemampuan kerja yang presisi dan teliti, serta memiliki ketahanan fisik yang baik karena pekerjaan ini seringkali meminta untuk bekerja dalam posisi tubuh yang sulit dan dalam ruang yang sempit.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam bidang mekanik dan tidak tertarik dengan mesin diesel otomotif, kamu tidak cocok untuk menjadi seorang teknisi mesin diesel otomotif.
Miskonsepsi tentang profesi teknisi mesin diesel otomotif adalah bahwa mereka hanya perlu memiliki pengetahuan dasar tentang mesin dan bisa melakukan perbaikan dengan mudah. Namun, kenyataannya mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang sistem injeksi bahan bakar dan sistem elektronik yang semakin kompleks pada kendaraan modern.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa teknisi mesin diesel otomotif hanya akan bekerja dengan mesin diesel pada kendaraan berat seperti truk dan traktor. Padahal, kenyataannya mereka juga akan menghadapi kendaraan pribadi dengan mesin diesel, seperti mobil, SUV, atau pick-up.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti montir atau mekanik, adalah bahwa teknisi mesin diesel otomotif memiliki pengetahuan dan kualifikasi khusus dalam merawat dan memperbaiki mesin diesel. Mereka juga sering bekerja di lingkungan yang lebih kotor dan berisiko, seperti di bengkel, pabrik, atau lapangan.