Pekerjaan sebagai teknisi produksi logam melibatkan pengoperasian mesin dan peralatan untuk memproduksi barang-barang logam.
Tugas utama meliputi mengatur dan mengoperasikan mesin pemotong, mesin pengelasan, dan mesin pembentuk untuk memotong, mengelas, dan membentuk material logam.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemeriksaan kualitas produk logam yang dihasilkan untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar dan spesifikasi yang ditentukan.
Seorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam pengoperasian serta pemeliharaan mesin produksi logam, serta mampu bekerja dengan efisien dan presisi, merupakan profil orang yang cocok dengan pekerjaan sebagai Teknisi Produksi Logam.
Selain itu, seorang teknisi produksi logam juga harus memiliki kepribadian yang teliti, kreatif, dan tangguh dalam menyelesaikan masalah, serta mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dalam industri logam.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam bidang manufaktur logam.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi Teknisi Produksi Logam adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan proses pemotongan dan pembentukan logam secara sederhana, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pengetahuan mendetail tentang jenis logam, pengoperasian mesin industri, dan pengertian terhadap proses produksi yang kompleks.
Miskonsepsi lainnya adalah bahwa profesi ini dianggap sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi dan dianggap sebagai pekerjaan rendahan. Padahal, Teknisi Produksi Logam memiliki peran penting dalam memastikan proses produksi berjalan lancar dan kualitas produk logam yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Welder adalah bahwa Teknisi Produksi Logam bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh proses produksi logam, mulai dari persiapan bahan, pengukuran, pemotongan, hingga finishing terakhir. Sedangkan Welder secara spesifik bertugas untuk melakukan pekerjaan pengelasan.