Pekerjaan sebagai teknisi sistem resirkulasi akuakultur melibatkan pengelolaan dan pemeliharaan sistem resirkulasi untuk budidaya ikan dan organisme akuatik lainnya.
Tugas utama meliputi pembersihan dan pemeliharaan filter air, pengaturan suhu dan tingkat oksigen dalam sistem, serta pemantauan kualitas air secara rutin.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penanganan masalah teknis yang mungkin muncul, seperti gangguan pada pompa atau kesalahan pada pengaturan sistem, untuk memastikan bahwa sistem resirkulasi berjalan dengan baik.
Profil orang yang cocok dengan pekerjaan sebagai Teknisi Sistem Resirkulasi Akuakultur adalah seorang yang terampil dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan akuakultur, memiliki pengetahuan yang baik tentang manajemen kualitas air, dan mampu bekerja dengan presisi dan ketelitian tinggi.
Sebagai seorang Teknisi Sistem Resirkulasi Akuakultur, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat, keterampilan dalam troubleshooting masalah teknis, dan bersedia belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini di bidang akuakultur.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan tentang sistem akuakultur dan tidak tertarik dengan perawatan dan pemeliharaan ikan, kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi teknisi sistem resirkulasi akuakultur adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab mengoperasikan mesin secara otomatis tanpa perlu interaksi dengan lingkungan dan hewan. Namun kenyataannya, mereka harus terlibat secara aktif dalam pemantauan kualitas air, pengelolaan pakan, dan kesehatan ikan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petani ikan tradisional, adalah bahwa teknisi sistem resirkulasi akuakultur menggunakan sistem yang lebih canggih dan terkomputerisasi untuk menjaga kondisi air tetap optimal bagi pertumbuhan ikan. Sedangkan petani ikan tradisional biasanya mengandalkan kolam atau sungai alami dengan tata kelola yang lebih sederhana.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka hanya bekerja di dalam ruangan tanpa risiko dan tantangan. Padahal, teknisi sistem resirkulasi akuakultur harus menghadapi permasalahan teknis, memastikan sistem berjalan dengan baik, dan mengatasi masalah pemeliharaan yang mungkin terjadi.