Tugas utama seorang tenaga pendidik di organisasi sosial adalah menyediakan pendidikan dan pengajaran kepada anggota masyarakat yang membutuhkan.
Pekerjaan ini melibatkan perencanaan dan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anggota masyarakat.
Selain itu, tenaga pendidik juga bertugas untuk mengorganisir dan melaksanakan kegiatan pendidikan, seperti pembelajaran, pelatihan, dan bimbingan, serta melakukan evaluasi untuk memastikan efektivitas program pendidikan yang diberikan.
Seorang yang cocok untuk menjadi tenaga pendidik di organisasi sosial adalah seseorang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi, memiliki kemampuan mengajar dan memotivasi orang lain, serta memiliki keinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sebagai pendidik di organisasi sosial, mereka juga harus memiliki empati yang tinggi, dapat beradaptasi dengan berbagai latar belakang dan kondisi sosial yang berbeda, serta memiliki kemampuan mengelola kelas atau kelompok dengan efektif.
Jika kamu kurang memiliki kesabaran, tidak suka bekerja dengan anak-anak, dan tidak memiliki minat dalam pengembangan masyarakat, kemungkinan kamu akan tidak cocok menjadi tenaga pendidik di organisasi sosial.
Miskonsepsi tentang tenaga pendidik di organisasi sosial adalah bahwa mereka hanya melakukan tugas mengajar seperti di sekolah biasa, padahal mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman sosial dan keterampilan hidup kepada anak-anak yang kurang beruntung.
Ekspektasi yang salah tentang tenaga pendidik di organisasi sosial adalah bahwa mereka akan memperoleh kompensasi yang sama dengan guru di sekolah formal, padahal sebagian besar tenaga pendidik di organisasi sosial merupakan sukarelawan yang bekerja tanpa gaji.
Perbedaan antara tenaga pendidik di organisasi sosial dengan profesi yang mirip seperti guru adalah bahwa tenaga pendidik di organisasi sosial sering bekerja dengan sumber daya terbatas dan situasi yang lebih kompleks, seperti bekerja dengan anak-anak yang berasal dari latar belakang terpinggirkan atau terkena dampak konflik sosial.