Pekerjaan sebagai terapis okupasi gangguan motorik melibatkan membantu individu dengan gangguan motorik untuk meningkatkan keterampilan motorik mereka.
Pada pekerjaan ini, terapis okupasi akan melakukan evaluasi terhadap kemampuan motorik individu dan merencanakan intervensi yang sesuai.
Terapis okupasi juga akan bekerja sama dengan tim medis dan keluarga untuk menentukan target terapi dan mengawasi perkembangan individu dalam mencapai tujuan tersebut.
Seorang yang memiliki pemahaman mendalam dalam anatomi dan fisiologi tubuh, serta pengalaman dalam merancang dan melaksanakan program terapi untuk anak-anak dengan gangguan motorik, akan cocok sebagai Terapis Okupasi Gangguan Motorik.
Seorang yang sabar, kreatif, dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan individu, serta memiliki kemampuan interpersonal yang baik, akan menjadi terapis okupasi yang efektif dalam membantu anak-anak dengan gangguan motorik mencapai potensi maksimal mereka.
Jika kamu tidak memiliki ketelitian, kesabaran, dan keahlian dalam bekerja dengan anak-anak yang memiliki gangguan motorik, kamu mungkin tidak cocok menjadi seorang terapis okupasi gangguan motorik.
Miskonsepsi tentang Terapis Okupasi Gangguan Motorik adalah bahwa mereka hanya melakukan latihan fisik biasa. Padahal, mereka memiliki pengetahuan khusus dalam mengembangkan intervensi terapi yang melibatkan aktivitas sehari-hari untuk memperbaiki keterampilan motorik.
Ekspektasi yang salah tentang Terapis Okupasi Gangguan Motorik adalah bahwa mereka dapat menyembuhkan masalah motorik dalam waktu singkat. Namun, realitanya, proses terapi membutuhkan waktu yang cukup lama dan konsistensi dalam latihan untuk mencapai perbaikan yang signifikan.
Terapis Okupasi Gangguan Motorik memiliki perbedaan yang signifikan dengan profesi fisioterapis. Terapis Okupasi lebih berfokus pada pengembangan keterampilan fungsional dan independensi, sedangkan fisioterapis lebih berfokus pada pemulihan fungsi tubuh melalui latihan fisik dan manipulasi fisik.