Sebagai ahli gizi khusus ibu dan anak, tugas utama adalah memberikan konsultasi dan panduan gizi yang tepat untuk ibu hamil, menyusui, dan anak-anak.
Selain itu, peran ini juga melibatkan penilaian dan analisis terhadap kebutuhan nutrisi individual, perencanaan menu makanan yang seimbang, serta pembuatan rekomendasi gizi yang sesuai.
Komunikasi yang efektif dengan pasien dan orang tua juga diperlukan untuk memberikan edukasi tentang gizi sehat dan menjawab pertanyaan mengenai nutrisi yang mungkin mereka miliki.
Seorang ahli gizi khusus ibu dan anak harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu dan anak, serta kemampuan untuk menganalisis dan menyesuaikan pola makan mereka sesuai dengan kebutuhan gizi.
Selain itu, seorang ahli gizi juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat memberikan edukasi gizi kepada ibu dan anak, serta dapat bekerja dengan tim medis untuk memberikan perawatan yang holistik.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup tentang gizi khusus ibu dan anak, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi ahli gizi khusus ibu dan anak adalah bahwa mereka hanya memberikan saran gizi saja, padahal mereka juga melibatkan aspek lain seperti pendidikan tentang pola makan, nutrisi selama kehamilan dan menyusui, serta perkembangan anak. Ekspektasi yang kurang sesuai dengan realitas adalah menganggap bahwa ahli gizi hanya memberikan diet khusus, padahal mereka juga fokus pada kesehatan dan kebutuhan individu.
Perbedaan dengan profesi lain yang mirip adalah ahli gizi khusus ibu dan anak memiliki pengetahuan yang lebih spesifik dalam memberikan saran gizi dan nutrisi berdasarkan kebutuhan khusus ibu hamil, menyusui, serta anak-anak. Sedangkan profesi lain seperti ahli nutrisi klinis lebih berfokus pada perawatan medis dan diet bagi pasien dengan penyakit tertentu.
Miskonsepsi lainnya adalah bahwa ahli gizi khusus ibu dan anak hanya bekerja di rumah sakit atau pusat kesehatan, padahal mereka juga dapat bekerja di lembaga pendidikan, klinik swasta, penelitian, atau bahkan membuka praktik pribadi.