Pekerjaan sebagai ahli identifikasi korban bencana melibatkan proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk mengidentifikasi korban yang terlibat dalam bencana.
Tugas utama termasuk melakukan pengumpulan data dari lokasi bencana, melakukan identifikasi jenazah, menyusun profil korban, dan melaporkan hasil identifikasi kepada pihak yang berwenang.
Selain itu, ahli identifikasi korban bencana juga harus bekerja sama dengan tim rescue dan tim medis untuk memastikan proses identifikasi berjalan dengan baik dan menyelamatkan korban yang masih hidup.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan ahli identifikasi korban bencana adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengumpulan data forensik, analisis medis, serta pengenalan dan pemulihan jenazah, karena tugas ini membutuhkan keahlian teknis dan kepekaan emosional yang tinggi.
Sebagai ahli identifikasi korban bencana, seorang kandidat juga harus memiliki ketekunan, keberanian, serta kemampuan bekerja di bawah tekanan dan dalam kondisi lingkungan yang sulit, karena pekerjaan ini sering kali melibatkan situasi darurat dan jadwal yang ketat.
Jika kamu tidak memiliki kepekaan emosional yang tinggi dan sulit beradaptasi dengan situasi yang penuh tekanan, kemungkinan besar kamu tidak cocok menjadi ahli identifikasi korban bencana.
Miskonsepsi tentang profesi ahli identifikasi korban bencana adalah bahwa mereka selalu memiliki akses cepat dan mudah untuk mengidentifikasi semua korban. Namun, kenyataannya, proses ini bisa memakan waktu lama dan kompleks tergantung pada kondisi bencana dan tingkat kerusakan yang ada.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa ahli identifikasi korban bencana selalu bekerja dalam kondisi yang teratur dan terorganisir. Padahal, dalam bencana yang sangat parah, mereka harus bekerja di tengah kondisi yang berantakan dan berbahaya, dengan akses terbatas terhadap sumber daya dan infrastruktur.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petugas medis atau polisi, adalah bahwa ahli identifikasi korban bencana fokus pada proses mengidentifikasi korban yang telah meninggal, dengan tujuan untuk memberikan kepastian dan closure kepada keluarga korban. Sementara itu, profesi yang mirip lebih berkaitan dengan memberikan perawatan medis atau menjaga keamanan di lokasi bencana.