Pekerjaan sebagai Ahli Imunisasi melibatkan pemberian vaksinasi kepada individu dalam upaya mencegah penyakit.
Tugas utama meliputi identifikasi kebutuhan imunisasi, penyusunan jadwal vaksinasi, serta pemantauan dan pelaporan efek samping yang mungkin terjadi.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi serta melakukan kampanye untuk meningkatkan cakupan imunisasi di wilayah kerja.
Seorang ahli imunisasi yang cocok adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang penyakit dan vaksin, serta mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada pasien.
Selain itu, seorang ahli imunisasi juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menjelaskan manfaat imunisasi kepada orang tua dan dapat bekerja dengan sabar dan empati dalam situasi yang sensitif.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam tentang imunisasi, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Imunisasi adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan suntikan imunisasi kepada pasien. Padahal, pekerjaan mereka sebenarnya meliputi pengembangan program imunisasi, penyediaan dan pengelolaan vaksin, serta penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya imunisasi.
Ekspektasi masyarakat terhadap Ahli Imunisasi adalah bahwa mereka dapat mencegah semua penyakit dengan imunisasi. Realitanya, imunisasi hanya mampu melindungi terhadap penyakit-penyakit tertentu dan tidak 100% efektif. Selain itu, agar imunisasi efektif, diperlukan dukungan masyarakat dalam hal kepatuhan imunisasi dan upaya pencegahan lainnya.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti perawat atau dokter umum, adalah bahwa Ahli Imunisasi memiliki fokus khusus pada imunisasi dan membutuhkan pengetahuan mendalam tentang jenis-jenis vaksin, jadwal imunisasi, serta keamanan dan efektivitasnya. Mereka juga bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk mengembangkan kebijakan imunisasi dan meningkatkan cakupan imunisasi di populasi.