Pekerjaan sebagai konselor imunisasi melibatkan memberikan informasi dan saran kepada orang tua atau wali yang ingin melakukan imunisasi pada anak mereka.
Tugas utama meliputi memberikan penjelasan mengenai manfaat, jadwal, dan efek samping imunisasi kepada orang tua atau wali.
Selain itu, konselor imunisasi juga bertanggung jawab dalam membantu mengorganisir dan mengkoordinasikan program imunisasi di masyarakat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konselor Imunisasi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang vaksinasi dan imunisasi, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, serta empati yang tinggi terhadap pasien dan keluarganya.
Kepekaan sosial dan kemampuan untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya juga sangat penting dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki empati yang kuat terhadap anak-anak dan tidak bisa mendengarkan dengan sabar, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konselor imunisasi.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor Imunisasi adalah bahwa tugas utamanya hanya memberikan nasihat tentang jadwal imunisasi dan vaksin yang harus diberikan. Padahal, seorang Konselor Imunisasi juga bertanggung jawab dalam memberikan edukasi mengenai manfaat imunisasi, risiko yang mungkin timbul, serta menjawab pertanyaan dari pasien dan keluarga.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Konselor Imunisasi adalah bahwa setiap anak akan dengan mudah menerima vaksin tanpa ada kejadian negatif. Kenyataannya, seorang Konselor Imunisasi harus menghadapi situasi di mana anak mungkin takut, menangis, atau mengalami efek samping setelah vaksinasi. Mereka harus memiliki kemampuan untuk memberikan dukungan emosional dan meredakan kecemasan.
Perbedaan dengan profesi mirip, seperti petugas imunisasi atau suster, adalah bahwa Konselor Imunisasi memiliki peran yang lebih fokus pada memberikan penjelasan dan memberikan dukungan yang lebih komprehensif sebelum, selama, dan setelah proses imunisasi. Mereka berperan dalam mengkomunikasikan informasi mengenai keuntungan imunisasi, risiko serta efek samping yang mungkin timbul, serta membantu mengatasi kecemasan pasien dan keluarga.