Pekerjaan sebagai Ahli Keberlanjutan dan Energi Terbarukan di Industri Migas melibatkan analisis dan evaluasi keberlanjutan operasional serta implementasi teknologi energi terbarukan.
Tugas utama meliputi mengidentifikasi peluang untuk mengurangi dampak lingkungan industri migas dan mengembangkan strategi energi terbarukan yang memenuhi kebutuhan perusahaan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim internal dan eksternal untuk memastikan implementasi kebijakan dan program keberlanjutan yang efektif di industri migas.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Keberlanjutan dan Energi Terbarukan di Industri Migas adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang energi terbarukan, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan berkomitmen untuk mempromosikan keberlanjutan di sektor ini.
Sebagai seorang ahli, individu tersebut juga harus memiliki kemampuan problem solving yang tinggi dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan kebijakan dalam industri migas.
Jika kamu tidak memiliki ketertarikan atau pemahaman yang cukup dalam bidang keberlanjutan dan energi terbarukan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Keberlanjutan dan Energi Terbarukan di Industri Migas adalah bahwa mereka akan bekerja tanpa adanya penggunaan bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap emisi karbon. Namun, realitanya, profesi ini tetap terkait dengan sektor minyak dan gas alam yang menggunakan bahan bakar fosil.
Miskonsepsi lainnya adalah ekspektasi bahwa profesi ini akan sepenuhnya fokus pada pengembangan dan implementasi energi terbarukan. Namun, realita nya adalah bahwa mereka juga perlu mengelola dan memperbaiki dampak lingkungan dari operasi industri migas yang ada.
Perbedaan signifikan antara profesi Ahli Keberlanjutan dan Energi Terbarukan di Industri Migas dengan profesi yang mirip, seperti Insinyur Energi Terbarukan, adalah lingkup kerja yang lebih luas. Ahli Keberlanjutan dan Energi Terbarukan di Industri Migas tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis, tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan politik yang terkait dengan industri migas secara keseluruhan.