Pekerjaan as ahli kelayakan tanah melibatkan melakukan analisis dan penilaian terhadap lahan yang akan digunakan untuk tujuan tertentu, seperti pembangunan proyek atau investasi.
Dalam tugasnya, ahli kelayakan tanah perlu mengumpulkan data terkait lahan, seperti kondisi geografis, ketersediaan infrastruktur, perundang-undangan yang berlaku, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan proyek.
Selain itu, ahli kelayakan tanah juga bertanggung jawab dalam menyusun laporan kelayakan tanah yang akan digunakan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan oleh pihak terkait.
Profil orang yang cocok untuk menjadi ahli kelayakan tanah adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penilaian properti serta mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan suatu tanah.
Selain itu, seorang ahli kelayakan tanah juga harus memiliki keterampilan analisis data yang baik dan dapat mengambil keputusan secara objektif.
Orang yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menilai karakteristik dan nilai tanah tidak cocok untuk menjadi ahli kelayakan tanah.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Kelayakan Tanah adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab dalam melakukan penilaian dan pengukuran tanah, padahal sebenarnya mereka juga harus memperhitungkan faktor-faktor lingkungan dan peraturan hukum terkait pengembangan lahan tersebut.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Ahli Kelayakan Tanah adalah bahwa mereka akan memberikan jawaban pasti dan sempurna terkait kelayakan suatu lahan untuk dikembangkan, sedangkan dalam realita, keputusan akhir masih ditentukan oleh pihak pengembang atau perencana proyek.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Ahli Tanah atau Ahli Pertanahan, terletak pada fokus kerjanya. Ahli Kelayakan Tanah lebih mengkhususkan diri dalam mengevaluasi kelayakan pengembangan lahan, sementara Ahli Tanah atau Ahli Pertanahan lebih luas dalam ruang lingkup pengetahuan terkait properti tanah termasuk pengukuran, analisis, dan manajemen lahan.