Tugas seorang ahli kesehatan lingkungan kerja adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi lingkungan kerja di suatu perusahaan.
Mereka bertanggung jawab untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang ada, seperti bahan kimia berbahaya, suhu ekstrem, atau kebisingan, dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko tersebut.
Selain itu, mereka juga berperan dalam mengembangkan program-program keselamatan dan kesehatan kerja, serta memberikan pelatihan kepada karyawan mengenai cara menjaga kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja.
Seseorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai Ahli Kesehatan Lingkungan Kerja adalah individu yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kesehatan manusia dan lingkungan, serta mampu menganalisis dan mengatasi risiko kesehatan yang berkaitan dengan lingkungan kerja.
Selain itu, individu ini juga harus memiliki kemampuan komunikasi dan sosialisasi yang baik untuk bekerja dengan berbagai pihak dan mengedukasi karyawan tentang praktik kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah orang yang tidak memiliki ketertarikan atau pengetahuan dalam bidang kesehatan lingkungan, tidak memiliki kemampuan analitis, dan tidak dapat bekerja secara mandiri.
Miskonsepsi umum tentang profesi Ahli Kesehatan Lingkungan Kerja adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk menangani masalah kesehatan fisik seperti kecelakaan kerja, padahal sebenarnya tugas mereka meliputi juga aspek-aspek psikososial dan ergonomi di tempat kerja.
Ekspektasi yang berbeda dengan realita adalah bahwa banyak orang mengira Ahli Kesehatan Lingkungan Kerja akan langsung memperbaiki semua masalah yang terjadi di lingkungan kerja, padahal mereka lebih berperan sebagai konsultan dan penasehat yang membantu perusahaan atau organisasi dalam mengidentifikasi dan mengatasi risiko kesehatan di tempat kerja.
Perbedaan dengan profesi lain yang mirip, seperti ahli keselamatan kerja, adalah bahwa Ahli Kesehatan Lingkungan Kerja lebih fokus pada dampak kesehatan jangka panjang dari faktor-faktor lingkungan kerja, sedangkan ahli keselamatan kerja lebih berfokus pada upaya pencegahan kecelakaan dan cedera fisik di tempat kerja.