Seorang ahli keteknikan pertanian bertanggung jawab dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan teknologi dan metode baru dalam bidang pertanian.
Tugas utamanya meliputi perencanaan dan pengembangan sistem pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama tanaman untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Selain itu, ahli keteknikan pertanian juga harus melibatkan diri dalam penelitian dan pengujian teknologi baru untuk memastikan penggunaannya yang efektif dan efisien dalam pertanian.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan ahli keteknikan pertanian adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang prinsip-prinsip pertanian, keterampilan teknis yang tinggi dalam pengelolaan lahan dan tanaman, serta kemampuan analisis yang kuat.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi pertanian, serta memiliki sikap proaktif dan inovatif dalam mencari solusi untuk masalah pertanian, juga sangat diinginkan.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki minat atau pemahaman dalam bidang pertanian serta tidak memiliki kemampuan analitis yang kuat.
Miskonsepsi tentang profesi ahli keteknikan pertanian adalah bahwa mereka hanya bekerja di lapangan tanah dengan bertani saja, padahal sebenarnya mereka juga memiliki peran penting dalam penggunaan teknologi modern dalam pertanian.
Ekspektasi yang salah tentang ahli keteknikan pertanian adalah bahwa pekerjaan mereka hanya sebatas mengurus tanaman dan hewan, tetapi kenyataannya mereka juga terlibat dalam perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sistem pertanian secara keseluruhan.
Perbedaan utama antara ahli keteknikan pertanian dengan profesi yang mirip, seperti agronomi atau peternakan, adalah fokus lebih spesifik pada aspek teknik dan penggunaan teknologi dalam pertanian, termasuk pengembangan sistem irigasi, alat dan mesin pertanian, serta implementasi teknologi digital dalam manajemen pertanian.