Pekerjaan sebagai ahli media pembelajaran agama Islam melibatkan pengembangan konten media yang dapat digunakan untuk pembelajaran agama Islam.
Tugas utama mencakup merancang, menciptakan, dan mengedit video, animasi, dan materi media lainnya yang berkaitan dengan topik agama Islam.
Selain itu, ahli media pembelajaran agama Islam juga bertanggung jawab untuk menguji dan mengevaluasi efektivitas media pembelajaran yang telah dibuat agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Media Pembelajaran Agama Islam adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang Islam, kreatif dalam merancang materi pembelajaran multimedia, dan mampu mengkomunikasikan pesan agama dengan jelas dan menarik.
Melihat peran pentingnya dalam memfasilitasi pembelajaran agama secara online, seorang ahli media pembelajaran agama Islam juga harus memiliki kemampuan kerjasama yang baik, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan dapat bekerja mandiri dalam menghasilkan konten yang relevan dan bermanfaat.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang agama Islam atau tidak memiliki keterampilan dalam merancang dan mengembangkan media pembelajaran, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi ahli media pembelajaran agama Islam adalah mereka dianggap hanya bertugas sebagai pembuat materi pembelajaran saja, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama Islam dan mampu menjelaskan secara jelas dan komprehensif.
Ekspektasi terhadap profesi ini seringkali melibatkan harapan bahwa ahli media pembelajaran agama Islam akan secara otomatis mampu menciptakan materi pembelajaran yang efektif dan menarik, padahal kemampuan tersebut juga harus dikombinasikan dengan penelitian yang mendalam dan pemahaman tentang metode pengajaran yang efektif.
Bedanya dengan profesi yang mirip seperti guru agama Islam adalah, ahli media pembelajaran agama Islam lebih fokus pada pengembangan materi pembelajaran dan teknologi yang bisa digunakan, sedangkan guru agama Islam lebih fokus pada pengajaran langsung dan interaksi dengan siswa. Meskipun keduanya memiliki peran penting dalam pendidikan agama Islam, perbedaan ini membuat kedua profesi memiliki tanggung jawab dan peran yang sedikit berbeda.