Ahli Negosiasi Internasional

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli negosiasi internasional melibatkan proses bernegosiasi antara pihak yang berbeda dari negara-negara yang berbeda.

Tugas utama meliputi melakukan riset dan analisis mengenai kondisi sosial, budaya, dan politik dari negara-negara yang terlibat dalam perundingan.

Selain itu, pekerjaan ini juga membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik untuk memfasilitasi diskusi, mencapai kesepakatan, dan menjaga hubungan baik dengan semua pihak yang terlibat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli negosiasi internasional?

Seorang ahli negosiasi internasional harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat, pemahaman mendalam tentang hukum internasional, dan kemampuan analisis yang tajam.

Dalam pekerjaan ini, seorang individu juga harus memiliki keterampilan diplomasi yang tinggi dan kemampuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan pihak-pihak terkait.

Jika kamu adalah seseorang yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tidak bisa beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan berbeda, serta tidak mampu menghadapi tekanan dalam situasi konflik, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli negosiasi internasional.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang ahli negosiasi internasional adalah bahwa mereka selalu berhasil mencapai persetujuan yang menguntungkan untuk negaranya. Namun, realitanya adalah bahwa negosiasi internasional kompleks dan seringkali membutuhkan kompromi yang sulit.

Banyak yang mengharapkan ahli negosiasi internasional dapat menyelesaikan konflik global dengan cepat dan tanpa gesekan. Namun, kenyataannya, pekerjaan ini melibatkan proses yang panjang dan sulit, dengan banyak halangan dan perbedaan pendapat yang harus diatasi.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti diplomat, adalah bahwa diplomat cenderung fokus pada hubungan antarnegara secara umum, sedangkan ahli negosiasi internasional memiliki pengetahuan khusus dalam mengatur dan mencapai perjanjian yang saling menguntungkan antara negara-negara yang terlibat.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Hubungan Internasional
Hukum Internasional
Studi Politik dan Pemerintahan
Ekonomi Internasional
Studi Perdamaian dan Konflik
Diplomasi dan Negosiasi
Bahasa Asing (misalnya Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, atau Bahasa Mandarin)
Bisnis Internasional
Keuangan Internasional
Komunikasi Internasional

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Bank Indonesia
Pertamina
Astra International
Telkom Indonesia
Toyota Motor Manufacturing Indonesia
Samsung Electronics Indonesia
Unilever Indonesia
Garuda Indonesia
Indofood Sukses Makmur
Bank Mandiri