Ahli Pendidikan Kewarganegaraan Di NGO

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli pendidikan kewarganegaraan di NGO melibatkan pengembangan dan implementasi program-program pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran kewarganegaraan.

Tugas utama meliputi perencanaan dan pengajaran materi-materi kewarganegaraan kepada peserta didik, baik melalui sesi kelas, workshop, atau kegiatan lainnya.

Pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim dan mitra organisasi lain untuk mengembangkan kurikulum dan mempromosikan pentingnya pendidikan kewarganegaraan di masyarakat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam dalam bidang pendidikan kewarganegaraan, memiliki komitmen yang kuat terhadap nilai-nilai keadilan dan demokrasi, serta memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak terkait dalam proyek-proyek pendidikan.

Sebagai seorang ahli pendidikan kewarganegaraan, ia juga harus memiliki kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk memotivasi orang lain agar turut berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan.

Jika kamu adalah seseorang yang tidak memiliki minat dalam masyarakat atau politik, atau tidak peduli dengan isu-isu sosial, maka kamu tidak cocok untuk menjadi ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi pertama adalah bahwa Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO hanya mengajar tentang nilai-nilai kewarganegaraan. Padahal, seorang Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO juga bertanggung jawab dalam mengembangkan program-program pendidikan, memfasilitasi pelatihan, serta melakukan riset terkait isu-isu kewarganegaraan dan demokrasi.

Ekspektasi miskonsepsi kedua adalah bahwa Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO akan berhadapan langsung dengan para siswa atau masyarakat. Padahal, sebagian besar waktu mereka akan menghabiskan dalam riset, analisis kebijakan, serta bekerja dengan pemerintah atau lembaga lain untuk mempromosikan pendidikan kewarganegaraan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip adalah Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO lebih fokus pada upaya meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam konteks kewarganegaraan dan demokrasi, sedangkan guru kewarganegaraan di sekolah lebih fokus pada mengajar dan membimbing siswa dalam memahami konsep dan nilai-nilai kewarganegaraan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Pendidikan Kewarganegaraan
Studi Pembangunan
Ilmu Politik
Hubungan Internasional
Sosiologi
Antropologi
Komunikasi
Hukum
Ekonomi Pembangunan
Manajemen Organisasi Sipil

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Berikut adalah 10 contoh perusahaan di Indonesia yang membutuhkan profesi Ahli Pendidikan Kewarganegaraan di NGO:
Yayasan Indonesia untuk Keadilan (YUK)
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Perkumpulan untuk Peningkatan Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (P3KI)
Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI)
Tim Advokasi HAM Indonesia (TAHI)
Konsorsium Pekerja Perempuan Indonesia (KPPY)
Pusat Riset Peduli Kesehatan (PRISK)
Jaringan Keberlanjutan Sumber Daya Alam Indonesia (JKSDAI)
Riset dan Advokasi untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan (RAPEP)
Lembaga Kajian Gender dan Pembangunan (LKGPD)