Pekerjaan sebagai ahli pengelolaan bencana kelautan melibatkan survei dan evaluasi risiko bencana di perairan laut.
Tugas utamanya adalah mengidentifikasi kemungkinan terjadinya bencana alam, seperti tsunami atau gelombang tinggi, dan mendokumentasikan zona-zona rawan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penguatan, pemulihan, dan rehabilitasi ekosistem laut yang terdampak bencana serta memberikan rekomendasi kebijakan dalam rangka mitigasi bencana laut.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai ahli pengelolaan bencana kelautan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kelautan dan pengelolaan bencana alam.
Dalam menghadapi situasi darurat, mereka harus mampu mengambil keputusan cepat dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk berkoordinasi dengan tim yang terlibat.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam bidang pengelolaan bencana kelautan, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi ahli pengelolaan bencana kelautan adalah bahwa mereka hanya bekerja saat terjadi bencana besar dan sibuk di lapangan. Kebanyakan dari pekerjaan mereka sebenarnya melibatkan perencanaan, pemodelan, dan koordinasi untuk meminimalkan risiko bencana.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa ahli pengelolaan bencana kelautan memiliki kemampuan super untuk mencegah dan mengendalikan bencana di perairan. Realitanya, mereka bekerja keras untuk meningkatkan pemahaman tentang ancaman bencana, membangun kerja sama lintas sektor, dan memberikan rekomendasi kebijakan yang diperlukan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, misalnya ahli kemaritiman atau ahli lingkungan, adalah bahwa ahli pengelolaan bencana kelautan memiliki fokus khusus pada risiko dan dampak bencana di perairan, termasuk bencana alam seperti tsunami, badai, dan polusi laut. Mereka juga berhubungan erat dengan pemerintah, LSM, dan komunitas lokal untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.