Dalam pekerjaan sebagai ahli pengelolaan risiko lingkungan, tugas utama adalah menganalisis risiko yang terkait dengan dampak lingkungan dari suatu proyek atau kegiatan.
Ini melibatkan penilaian terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan dan potensi dampak negatifnya, serta memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah mitigasi yang perlu diambil.
Selain itu, pekerjaan ini juga mencakup penyusunan program dan kebijakan pengelolaan risiko lingkungan, serta koordinasi dengan tim proyek dan pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan implementasi yang efektif.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Pengelolaan Risiko Lingkungan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang regulasi lingkungan, mampu melakukan analisis risiko yang komprehensif, dan memiliki keterampilan komunikasi yang kuat untuk berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Seorang kandidat yang ideal juga harus memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik, bertanggung jawab, dan peka terhadap perubahan lingkungan yang terjadi.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang risiko lingkungan, tidak sensitif terhadap masalah lingkungan, atau tidak memiliki keterampilan analitis yang diperlukan untuk mengelola risiko lingkungan dengan efektif.
Miskonsepsi tentang profesi ahli pengelolaan risiko lingkungan adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan solusi teknis, padahal sebenarnya mereka juga harus memperhitungkan aspek sosial, ekonomi, dan politik yang terkait dengan pengelolaan risiko lingkungan.
Ekspektasi terhadap ahli pengelolaan risiko lingkungan seringkali mengarah pada harapan bahwa mereka dapat sepenuhnya menghilangkan risiko lingkungan, namun kenyataannya mereka bertugas untuk mengurangi, memitigasi, dan mengelola risiko agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalkan.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti ahli lingkungan atau insinyur lingkungan, terletak pada fokus mereka. Ahli pengelolaan risiko lingkungan lebih condong pada aspek penilaian risiko dan pengelolaan dampaknya, sedangkan ahli lingkungan atau insinyur lingkungan lebih memfokuskan pada solusi teknis dalam pemulihan, pemeliharaan, atau perbaikan lingkungan.