mulai dengan penilaian kebutuhan air dan analisis risiko serta keberlanjutan lingkungan
selanjutnya, merumuskan kebijakan pengelolaan sumberdaya perairan yang bertujuan untuk menjaga ketersediaan air yang cukup serta melindungi ekosistem perairan
mengkoordinasikan implementasi kebijakan tersebut dengan berbagai stakeholders, seperti pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-pemerintah untuk mencapai hasil yang optimal.
Profil orang yang cocok untuk pekerjaan sebagai ahli perencanaan kebijakan sumberdaya perairan adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang aspek teknis, kebijakan, dan manajemen dalam pengelolaan sumberdaya perairan. Mereka juga harus memiliki kemampuan analitis yang kuat dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak terkait.
Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan yang cukup tentang kebijakan perairan dan tidak memiliki keahlian analisis yang mendalam, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi ahli perencanaan kebijakan sumberdaya perairan adalah bahwa mereka hanya bekerja di kantor dan tidak terlibat langsung di lapangan. Padahal, dalam realita, ahli perencanaan kebijakan perairan juga terlibat dalam survei lapangan dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan di lapangan.
Ekspetasi yang salah tentang ahli perencanaan kebijakan perairan adalah bahwa mereka memiliki kekuasaan penuh dalam mengambil keputusan terkait kebijakan perairan. Namun, kenyataannya, mereka bekerja dalam kerangka regulasi dan kesepakatan yang ada, dan keputusan akhir biasanya melibatkan pemangku kepentingan lain dan lembaga pemerintah.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti ahli lingkungan atau ahli kebijakan publik, adalah bahwa ahli perencanaan kebijakan sumberdaya perairan memiliki pengetahuan khusus dalam pengelolaan sumberdaya air. Mereka memahami aspek teknis, ekonomi, dan sosial yang terkait, serta berfokus pada kebijakan yang berhubungan dengan air.