Pekerjaan ini melibatkan analisis dan pemantauan kebijakan dan peraturan terkait bidang bioteknologi.
Tugas utama meliputi melakukan penelitian hukum, mengevaluasi kebijakan publik terkait etika bioteknologi, dan memberikan saran kepada perusahaan dan institusi terkait.
Selain itu, ahli regulasi dan etika bioteknologi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa praktik-praktik dalam bidang bioteknologi sesuai dengan standar etika dan peraturan yang berlaku.
Profil orang yang cocok dengan tipe pekerjaan Ahli Regulasi dan Etika Bioteknologi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang ilmu bioteknologi dan pemahaman yang kuat tentang isu-etika yang terkait. Kandidat juga harus memiliki kemampuan riset yang baik dan keterampilan analitis yang tinggi dalam mengevaluasi kebijakan dan regulasi di bidang bioteknologi.
Orang yang tidak memiliki pengetahuan yang kuat dalam regulasi dan etika bioteknologi serta tidak tertarik untuk terus mengikuti perkembangan dan perubahan dalam industri ini, tidak akan cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Regulasi dan Etika Bioteknologi adalah bahwa mereka hanya bertugas melaksanakan aturan dan etika yang sudah ditetapkan, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam proses penelitian, pengembangan, dan pengawasan terkait kegiatan bioteknologi.
Ekspektasi terhadap Ahli Regulasi dan Etika Bioteknologi adalah bahwa mereka memiliki kekuasaan mutlak untuk melarang atau mengizinkan segala jenis penelitian dan pengembangan bioteknologi, namun kenyataannya mereka berfungsi sebagai penasihat yang memberikan rekomendasi berdasarkan penilaian ilmiah dan etika.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ilmuwan bioteknologi, adalah bahwa Ahli Regulasi dan Etika Bioteknologi lebih fokus pada aspek regulasi, keamanan, dan etika dalam pengembangan dan aplikasi teknologi bioteknologi, sedangkan ilmuwan bioteknologi lebih fokus pada penelitian, pengembangan, dan implementasi teknologi bioteknologi itu sendiri.