Sebagai ahli riset kebijakan pendidikan, pekerjaan ini melibatkan analisis dan penelitian tentang kebijakan dan isu-isu pendidikan.
Tugas utama meliputi mengumpulkan dan menganalisis data, melakukan wawancara dan survei, serta menyusun laporan yang menyajikan temuan dan rekomendasi kebijakan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi-organisasi masyarakat, untuk mempengaruhi perubahan kebijakan yang berdampak positif pada sistem pendidikan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Riset Kebijakan Pendidikan adalah seorang yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mampu menggali data secara mendalam untuk menghasilkan temuan yang akurat dan relevan dalam mendukung pengembangan kebijakan pendidikan.
Mereka juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan temuan penelitian mereka kepada para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya.
Jika kamu tidak memiliki minat mendalam dalam bidang pendidikan, kesulitan untuk menganalisis data secara mendalam, dan kurang memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam meningkatkan kebijakan pendidikan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli riset kebijakan pendidikan.
Miskonsepsi tentang ahli riset kebijakan pendidikan adalah bahwa pekerjaan mereka hanya melibatkan pengumpulan data dan analisis, padahal di realita mereka juga terlibat dalam proses perencanaan dan implementasi kebijakan pendidikan.
Ekspektasi yang salah tentang ahli riset kebijakan pendidikan adalah bahwa mereka dapat membawa perubahan drastis dalam sistem pendidikan dalam waktu singkat, padahal perubahan dalam kebijakan pendidikan biasanya adalah proses jangka panjang yang kompleks dan berkelanjutan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli pendidikan atau konsultan pendidikan, adalah bahwa ahli riset kebijakan pendidikan lebih fokus pada menganalisis dan memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan bukti empiris, sedangkan ahli pendidikan atau konsultan pendidikan lebih fokus pada implementasi dan pengembangan kurikulum serta strategi pembelajaran.