Pekerjaan sebagai ahli riset translasional melibatkan penelitian yang bertujuan untuk menghubungkan penemuan ilmiah dengan penerapan dalam praktik klinis.
Tugas utama ahli riset translasional adalah mengembangkan dan menguji metode baru untuk menerapkan penemuan ilmiah dalam penanganan penyakit.
Pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan para ahli lain, seperti dokter, ilmuwan, dan industri farmasi, untuk memastikan penemuan-penemuan ilmiah tersebut dapat bermanfaat bagi pasien.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai ahli riset translasional adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang ilmiah dan medis, serta mampu menghubungkan penemuan ilmiah dengan penerapan praktis dalam pengobatan dan perawatan pasien.
Kemampuan analisis yang tajam dan ketelitian dalam penelitian adalah hal yang penting, selain itu memiliki kreativitas dan inisiatif untuk mengembangkan solusi baru juga diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak tertarik dengan penelitian dan analisis data, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli riset translasional adalah bahwa mereka hanya bekerja di laboratorium dan melakukan penelitian dengan hewan, padahal sebenarnya mereka juga mendekati studi pada manusia dan mencoba menghubungkan temuan lab dengan penerapan klinis.
Ekspektasi yang mungkin salah tentang profesi Ahli riset translasional adalah bahwa mereka akan segera menemukan solusi atau obat baru untuk penyakit yang kompleks, padahal proses translasional yang rumit dan membutuhkan waktu lama serta kerjasama lintas disiplin.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Ahli penelitian klinis, adalah bahwa Ahli riset translasional lebih fokus pada memahami mekanisme penyakit secara mendalam dan melakukan implementasi hasil penelitian dalam praktik klinis, sedangkan Ahli penelitian klinis lebih berfokus pada uji coba obat atau terapi tertentu pada pasien.