Pekerjaan sebagai ahli robotika melibatkan merancang, mengembangkan, dan memprogram robot serta sistem otomasi yang efisien.
Tugas utama mencakup analisis kebutuhan, perancangan desain, pembuatan prototipe, dan pengujian robotika.
Selain itu, ahli robotika juga bertanggung jawab dalam melakukan perawatan, perbaikan, dan pengoptimalan performa robot agar dapat beroperasi dengan efektif dan aman.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan ahli robotika adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam dalam bidang teknologi dan elektronik. Ia juga harus memiliki kemampuan problem-solving yang tinggi dan kreativitas dalam merancang dan mengembangkan robot.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang kurang memiliki pengetahuan dan minat dalam bidang teknologi, tidak tertarik untuk melakukan penelitian dan inovasi, serta tidak memiliki keterampilan dalam merakit dan memprogram robot.
Miskonsepsi tentang profesi ahli robotika adalah bahwa mereka hanya bekerja dengan robot fisik yang kompleks, padahal mereka juga harus menguasai bidang AI dan pemrograman untuk mengembangkan sistem robotik yang cerdas.
Ekspektasi orang terkadang menganggap ahli robotika bisa menciptakan robot-robot dengan kecerdasan dan keterampilan mirip manusia, namun realitanya pengembangan teknologi seperti itu masih jauh dari mencapai tingkat tersebut.
Perbedaan dengan profesi lain yang mirip, seperti teknisi elektronik atau insinyur mekatronik, adalah bahwa ahli robotika memiliki pengetahuan mendalam tentang pengembangan, pemrograman, dan desain sistem robotik secara keseluruhan, termasuk interaksi mereka dengan manusia.