Pekerjaan sebagai ahli saraf neurofisiologi melibatkan diagnosis dan pengobatan gangguan sistem saraf melalui penelitian dan analisis data yang berkaitan dengan aktivitas saraf.
Tugas utama meliputi melakukan pemeriksaan neurofisiologi salah satunya melalui elektroensefalogram (EEG), elektromiografi (EMG), serta potensial berimpuls dan pemindaian saraf.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan interpretasi dan analisis hasil pemeriksaan untuk mengidentifikasi kelainan saraf dan merencanakan tindakan pengobatan yang sesuai.
Profil orang yang cocok untuk menjadi ahli saraf neurofisiologi adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang neurosains, serta memiliki keterampilan analisis yang baik dalam memahami dan menginterpretasikan data neurofisiologi.
Kemampuan riset yang kuat dan ketekunan dalam menghadapi tantangan juga sangat penting dalam pekerjaan ini.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli saraf neurofisiologi adalah mereka yang tidak memiliki minat atau kemampuan dalam mempelajari sistem saraf dan proses neurologis serta tidak memiliki ketelitian dan ketelitian dalam melakukan penelitian dan analisis data.
Miskonsepsi tentang profesi ahli saraf neurofisiologi adalah ekspektasi bahwa mereka hanya melakukan pekerjaan di laboratorium dan penelitian, padahal sebenarnya mereka juga berperan dalam diagnosis dan penanganan gangguan saraf pada pasien secara langsung.
Realitanya, ahli saraf neurofisiologi tidak hanya menganalisis data dan mengumpulkan informasi dari alat elektrofisiologi, tetapi juga bertanggung jawab dalam melaksanakan tes saraf seperti electromyography (EMG) dan electroencephalography (EEG) serta melakukan interpretasi hasil tes tersebut.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli saraf atau ahli neurologi, adalah bahwa ahli saraf neurofisiologi memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang mekanisme fisiologi dan cara kerja sistem saraf, serta memberikan perhatian khusus dalam mengukur aktivitas saraf dan mempelajari bagaimana saraf berinteraksi dengan fungsi tubuh lainnya.