Pekerjaan sebagai ahli strategi pertahanan melibatkan analisis dan perencanaan strategi pertahanan suatu negara atau organisasi.
Tugas utama meliputi mengidentifikasi ancaman, menganalisis kelemahan dan kekuatan, serta merumuskan strategi pertahanan yang efektif.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi dengan pihak militer, pemerintah, dan individu terkait lainnya untuk menjalankan strategi pertahanan yang telah dirumuskan.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan ahli strategi pertahanan adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang aspek-aspek militer dan keamanan, serta memiliki kemampuan analisis yang tajam dan kreatif dalam merumuskan strategi pertahanan yang efektif.
Mereka juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, mampu bekerja di bawah tekanan, dan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang berkembang secara dinamis.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan analitis yang kuat, tidak terbiasa dengan mengambil keputusan cepat, dan tidak memiliki keahlian dalam merencanakan taktik militer.
Miskonsepsi tentang ahli strategi pertahanan adalah bahwa mereka selalu memiliki rencana yang sempurna dan tak terkalahkan dalam setiap situasi, padahal kenyataannya kesalahan dan tantangan bisa terjadi di lapangan.
Ekspektasi tentang ahli strategi pertahanan seringkali menganggap mereka memiliki kemampuan menyelesaikan semua masalah dengan cepat, tetapi realitanya mereka harus bekerja sama dengan banyak pihak dan mempertimbangkan banyak faktor sebelum membuat keputusan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli strategi militer, adalah bahwa ahli strategi pertahanan lebih menekankan pada perlindungan dan keamanan wilayah, sementara ahli strategi militer lebih fokus pada strategi peperangan dan pertempuran secara langsung.