Ahli Toksikologi Forensik

  Profil Profesi

Pekerjaan ini melibatkan analisis dan penelitian bahan kimia untuk menentukan efek toksik pada tubuh manusia.

Tugas utama dari ahli toksikologi forensik adalah mengidentifikasi dan menganalisis bahan kimia yang ditemukan dalam kejahatan atau kecelakaan untuk membantu memecahkan kasus kriminal.

Selain itu, ahli toksikologi forensik juga memberikan laporan dan kesaksian ahli dalam pengadilan untuk membantu proses peradilan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli Toksikologi Forensik?

Seorang ahli toksikologi forensik yang cocok adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang efek zat-zat kimia pada tubuh manusia, serta mampu menganalisis sampel secara akurat dan menghasilkan laporan yang jelas dan terperinci. Mereka juga harus memiliki kemampuan analisis statistik yang baik untuk menginterpretasikan data toksikologi dengan benar.

Jika kamu tidak memiliki minat dalam analisis dan interpretasi data, serta kurang sabar dalam melakukan eksperimen, mungkin pekerjaan sebagai Ahli Toksikologi Forensik tidak cocok untukmu.

Konsep, ekspektasi dan realita

Ekspektasi: Ahli Toksikologi Forensik dianggap hanya bekerja di laboratorium, melakukan analisis zat berbahaya dan menemukan bukti yang jelas. Realita: Sebenarnya, mereka juga harus bekerja di lapangan, melakukan autopsi, mengumpulkan sampel di lokasi kejadian, dan berkoordinasi dengan penyidik.

Perbedaan dengan profesi mirip: Ahli Toksikologi Forensik sering keliru diidentikkan dengan Ahli Forensik Patologi atau Ahli Kedokteran Forensik. Perbedaannya, Ahli Toksikologi Forensik fokus pada analisis bahan-bahan beracun dalam tubuh, keberadaan obat-obatan, sementara Ahli Forensik Patologi lebih fokus pada penyebab kematian dan kondisi jasmani, dan Ahli Kedokteran Forensik mengeksplorasi aspek medis secara lebih luas dalam investigasi kejahatan.

Miskonsepsi: Banyak orang beranggapan bahwa Ahli Toksikologi Forensik bisa dengan cepat dan mudah menentukan semua jenis racun dengan analisis yang sederhana. Padahal, ini membutuhkan waktu, pemahaman yang mendalam tentang racun, dan penggunaan berbagai teknik analisis yang kompleks.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Biologi Forensik
Kimia Forensik
Farmasi Forensik
Kedokteran Forensik
Kriminologi dan Kejahatan Forensik
Toksikologi dan Racun Forensik
Biokimia Forensik
Ilmu Forensik Lingkungan
Ilmu Forensik Medis
Ilmu Forensik Molekuler

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Pusat Laboratorium Forensik Nasional
Kepolisian Republik Indonesia - Detasemen Khusus 88
Badan Narkotika Nasional
Rumah Sakit Polri
Universitas Indonesia - Departemen Forensik dan Medikolegal
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Pemerintah Daerah Provinsi, misalnya Dinas Kesehatan atau Dinas Kepolisian setempat
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Universitas Gadjah Mada - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan