Melakukan penelitian mendalam tentang kehidupan budaya Jepang, termasuk sejarah, tradisi, seni, dan kebiasaan masyarakatnya.
Menganalisis dan menyusun data yang ditemukan dalam penelitian sebagai bagian dari kontribusi terhadap proyek.
Berkoordinasi dengan tim peneliti lainnya untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan berpartisipasi dalam diskusi mengenai hasil temuan penelitian.
Seorang dengan minat kuat dan pengetahuan yang mendalam tentang budaya Jepang, serta kemampuan penelitian yang baik, akan cocok untuk pekerjaan sebagai asisten peneliti dalam proyek budaya Jepang.
Kemampuan bahasa Jepang yang baik juga menjadi keuntungan tambahan dalam pekerjaan ini.
Orang yang kurang memiliki minat dan pengetahuan tentang budaya Jepang, serta tidak memiliki keterampilan penelitian yang kuat, kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Salah satu miskonsepsi tentang menjadi asisten peneliti dalam proyek budaya Jepang adalah ekspektasi bahwa pekerjaan ini hanya mengenai menikmati kegiatan budaya seperti menonton anime atau membaca manga, padahal sebenarnya melibatkan penelitian yang serius dan penulisan laporan yang akademis.
Realita menjadi asisten peneliti adalah menghabiskan banyak waktu untuk membaca dan menganalisis literatur ilmiah terkait budaya Jepang, melakukan survei atau wawancara dengan narasumber terkait, serta menganalisis data yang menjadi bagian dari penelitian tersebut.
Perbedaan dengan pekerjaan sejenis, seperti penerjemah atau pengajar bahasa Jepang, adalah bahwa asisten peneliti dalam proyek budaya Jepang memiliki fokus yang lebih besar pada penelitian dan pengembangan pengetahuan tentang budaya Jepang secara mendalam, dibandingkan dengan penerjemah atau pengajar yang lebih fokus pada komunikasi dan penguasaan bahasa Jepang dalam konteks praktis.