Pekerjaan di bidang hortikultur dalam negeri melibatkan penelitian, pengembangan, dan produksi tanaman serta pengelolaan lahan pertanian.
Tugas utama meliputi merawat tanaman, mengatur penjadwalan penyiraman dan pemupukan, serta melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan analisis dan pengelolaan lahan pertanian, seperti melakukan pemetaan lahan, pemilihan jenis tanaman yang sesuai, dan penggunaan teknologi pertanian modern demi meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Profil orang yang cocok untuk mendapatkan Beasiswa Hortikultur Dalam Negeri adalah seorang yang memiliki minat dan passion dalam bidang pertanian dan hortikultur, memiliki pengetahuan dan keahlian yang mendalam dalam ilmu pertanian dan hortikultur, serta memiliki keinginan untuk berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian di dalam negeri.
Seorang yang tidak memiliki minat atau pengetahuan dalam bidang pertanian dan taman, kemungkinan tidak cocok dengan beasiswa Hortikultur Dalam Negeri.
Salah satu miskonsepsi tentang beasiswa Hortikultur Dalam Negeri adalah bahwa lulusan akan langsung mendapatkan pekerjaan sebagai ahli hortikultur dengan gaji tinggi, padahal realitanya, mereka perlu berkompetisi dengan banyak lulusan lainnya untuk mendapatkan posisi tersebut.
Beberapa orang memiliki ekspektasi bahwa beasiswa Hortikultur Dalam Negeri akan memberikan mereka kesempatan untuk menjadi pemilik kebun atau usaha hortikultur sendiri, tetapi kenyataannya, sebagian besar lulusan akan bekerja sebagai karyawan di perusahaan hortikultur yang ada.
Perbedaan mendasar antara beasiswa Hortikultur Dalam Negeri dengan profesi sejenis seperti pertanian adalah fokus pada budidaya dan pengelolaan tanaman hias. Jika pertanian lebih fokus pada produksi pangan dan komoditas, hortikultur lebih berorientasi pada penanaman dan perawatan tanaman hias untuk keperluan dekoratif dan ekologi.