Sebagai desainer fasilitas publik, tugasnya adalah merancang ruang dan bangunan yang nyaman dan fungsional untuk kebutuhan masyarakat.
Pekerjaan ini meliputi membuat konsep desain, menggambar denah, memilih material dan furnitur yang tepat, serta memastikan kesesuaian dengan standar keamanan dan aksesibilitas.
Desainer fasilitas publik juga berkolaborasi dengan klien dan tim proyek lainnya untuk memastikan hasil akhir sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pengguna.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Desainer Fasilitas Publik adalah seseorang yang kreatif, memiliki visi yang jelas dalam merancang ruang publik yang fungsional dan estetis.
Mempunyai kemampuan analitis yang baik dan mampu memahami kebutuhan masyarakat serta dapat menghasilkan solusi desain yang inovatif dan berkelanjutan.
Seseorang yang tidak kreatif, tidak memiliki ketertarikan terhadap desain ruang publik, dan tidak peduli dengan kebutuhan masyarakat umum, kemungkinan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi: Ekspektasi yang salah tentang profesi Desainer Fasilitas Publik adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk membuat tampilan visual yang menarik. Realitanya, mereka juga harus memperhatikan aspek fungsionalitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan fasilitas yang dirancang.
Miskonsepsi: Ada anggapan bahwa Desainer Fasilitas Publik sama dengan Arsitek. Perbedaannya, Desainer Fasilitas Publik fokus pada perancangan dan pengembangan ruang publik yang dapat digunakan oleh banyak orang, sementara Arsitek lebih cenderung merancang bangunan individual, seperti rumah atau gedung.
Miskonsepsi: Orang seringkali mengira bahwa Desainer Fasilitas Publik hanya terlibat dalam proyek-proyek di kota besar. Padahal, mereka juga memiliki peran penting dalam merancang fasilitas publik di daerah pedesaan atau kota kecil, untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai lokasi.