Desainer Terowongan Angin

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai desainer terowongan angin melibatkan perancangan dan pengembangan terowongan angin untuk pengujian dan penelitian.

Tugas utama meliputi analisis kebutuhan pengujian, perancangan struktur terowongan, dan pemilihan peralatan dan instrumen yang sesuai.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan pengujian terhadap performa terowongan angin serta analisis data yang dihasilkan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Desainer Terowongan Angin?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Desainer Terowongan Angin adalah seorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang dinamika fluida dan mekanika fluida, serta mampu menganalisis dan merancang terowongan angin sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Selain itu, seorang desainer terowongan angin juga harus memiliki kreativitas tinggi dalam menghasilkan desain yang efektif dan efisien, serta memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik dalam memperbaiki dan memodifikasi desain yang ada.

Jika kamu tidak tertarik dengan konsep dan desain angin, maka pekerjaan sebagai Desainer Terowongan Angin tidak cocok untuk kamu.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Desainer Terowongan Angin adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk menggambar gambar rancangan terowongan angin dengan tangan mereka. Namun, dalam kenyataannya, desainer terowongan angin menggunakan perangkat lunak khusus dan melakukan analisis kompleks untuk memodelkan dan menguji desain terowongan angin sebelum mereka dibangun.

Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa desainer terowongan angin hanya bekerja di laboratorium terowongan angin yang besar dan modern. Namun, pada kenyataannya, mereka juga dapat bekerja dengan menggunakan perangkat lunak simulasi terowongan angin dan bekerja di kantor atau studio mereka.

Perbedaan penting antara profesi Desainer Terowongan Angin dan profesi yang mirip, seperti Insinyur Struktural, adalah bahwa desainer terowongan angin fokus pada perancangan dan pengujian terowongan angin untuk berbagai keperluan, sedangkan insinyur struktural lebih fokus pada perancangan dan analisis struktur bangunan.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Teknik Sipil
Teknik Mesin
Teknik Elektro
Teknik Informatika
Teknik Lingkungan
Arsitektur
Desain Produk
Rekayasa Perangkat Lunak
Desain Komunikasi Visual
Desain Interior

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Hutama Karya (Persero)
PT Indonesia Pondasi Raya
PT Konstruksi Wijaya Karya
PT Tata Bangun Nusantara
PT Rekayasa Industri
PT Indospec Asia