Pekerjaan sebagai dokter terapi intensif melibatkan merawat pasien yang mengalami kondisi kritis dan membutuhkan perawatan intensif.
Tugas utama meliputi mengidentifikasi gejala dan kondisi pasien, mengambil tindakan medis yang diperlukan, dan memantau kondisi pasien secara berkala untuk memastikan pemulihan yang optimal.
Selain itu, dokter terapi intensif juga bekerja secara tim dengan para ahli kesehatan lainnya, seperti perawat, ahli farmasi, dan ahli fisioterapi, untuk memberikan perawatan yang terkoordinasi dan berkesinambungan.
Seorang dokter terapi intensif harus memiliki keahlian medis yang tinggi, tahan terhadap tekanan, dan mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat di tengah situasi yang kritis.
Jika kamu tidak tahan melihat kondisi pasien yang kritis dan tidak memiliki keahlian dalam mengambil keputusan cepat serta bekerja di bawah tekanan, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi dokter terapi intensif.
Miskonsepsi tentang profesi Dokter Terapi Intensif adalah bahwa mereka selalu berhasil menyelamatkan pasien dalam kondisi kritis, padahal kenyataannya terkadang pasien tidak dapat diselamatkan meskipun dokter melakukan segala upaya yang mereka bisa.
Ekspektasi tentang Dokter Terapi Intensif seringkali dibayangkan sebagai pahlawan yang bekerja tanpa lelah dan selalu dapat mengatasi segala situasi darurat dengan lancar, namun kenyataannya mereka juga rentan terhadap kelelahan fisik dan stres emosional.
Perbedaan utama antara Dokter Terapi Intensif dan profesi yang mirip seperti Dokter Umum adalah bahwa Dokter Terapi Intensif memiliki keahlian lebih dalam menangani pasien yang memiliki kondisi kritis dan memerlukan perawatan intensif, sedangkan Dokter Umum lebih banyak fokus pada diagnosa dan perawatan penyakit umum.