Sebagai dosen atau pengajar di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tugas utama mencakup menyusun dan memberikan materi kuliah serta mengawasi perkembangan akademik mahasiswa di bidang K3.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penyusunan dan penelitian dalam bidang K3 untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.
Selama proses pengajaran, dosen atau pengajar juga berinteraksi dengan mahasiswa melalui diskusi dan kerja kelompok untuk mendukung pemahaman mereka dalam menerapkan konsep K3 dalam lingkungan kerja yang sebenarnya.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Dosen atau pengajar di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam menyampaikan materi yang kompleks kepada para mahasiswa atau peserta pelatihan.
Seorang kandidat ideal juga harus memiliki kepribadian yang sabar, memiliki keterampilan dalam pengelolaan waktu, dan berorientasi pada pembelajaran seumur hidup.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kamu tidak cocok menjadi dosen atau pengajar di bidang ini.
Miskonsepsi tentang profesi dosen atau pengajar di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bahwa mereka hanya mengajar teori tanpa pengalaman praktis. Padahal, sebagian besar dosen atau pengajar di bidang ini memiliki pengalaman langsung dalam industri dan sering terlibat dalam proyek-proyek lapangan.
Ekspektasi yang salah adalah bahwa profesi ini hanya fokus pada aspek teori dan hukum, tanpa memperhatikan praktik sehari-hari di lapangan. Padahal, dosen atau pengajar bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga melibatkan metode pengajaran yang melekatkan pengetahuan teoritis dengan studi kasus dan simulasi praktis.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti konsultan keselamatan kerja, adalah bahwa dosen atau pengajar lebih sering berfokus pada pendidikan dan pengembangan kemampuan mahasiswa atau peserta pelatihan. Sementara konsultan keselamatan kerja lebih berperan dalam memberikan saran dan solusi konkret untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja.