Fotografer Arkeologi

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai fotografer arkeologi melibatkan mengambil foto-foto yang berhubungan dengan penemuan arkeologi, situs kuno, dan artefak bersejarah.

Tugas utama meliputi mengabadikan gambar-gambar yang detail dan berkualitas tinggi untuk dokumentasi serta penelitian arkeologi.

Selain itu, fotografer arkeologi juga harus memiliki pengetahuan tentang teknik fotografi, pencahayaan, dan pengeditan foto guna memastikan hasil foto yang optimal untuk keperluan profesional arkeologi.

Apa saya cocok bekerja sebagai Fotografer arkeologi?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Fotografer Arkeologi adalah seorang yang memiliki keahlian dalam fotografi, tertarik dalam bidang arkeologi, dan dapat bekerja dalam kondisi lingkungan yang keras.

Jika kamu tidak memiliki minat atau pengetahuan tentang sejarah dan arkeologi, maka kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan sebagai fotografer arkeologi.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi fotografer arkeologi adalah bahwa mereka hanya perlu mengambil foto-foto indah artefak dan situs bersejarah, padahal sebenarnya mereka juga harus memiliki pengetahuan mendalam tentang arkeologi dan dapat berkontribusi dalam penelitian serta dokumentasi ilmiah.

Ekspektasi terhadap fotografer arkeologi adalah bahwa mereka akan bepergian ke banyak tempat menarik dan menemukan artefak penting setiap saat, namun realitanya adalah mereka juga menghabiskan banyak waktu di dalam laboratorium, mengelola dan mengedit foto, serta melakukan penelitian yang mendalam.

Perbedaan dengan profesi fotografer biasa adalah bahwa fotografer arkeologi harus memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang konteks sejarah dan kebutuhan dokumentasi arkeologi, sementara fotografer biasa lebih fokus pada aspek estetika dan komersial dalam menghasilkan gambar yang menarik secara visual.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Arkeologi
Sejarah
Fotografi
Seni Rupa
Antropologi
Museumologi
Teknik Fotografi
Sejarah Seni
Desain Komunikasi Visual
Etnomusikologi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Balai Arkeologi Provinsi
Museum Nasional Indonesia
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Universitas Indonesia - Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Gadjah Mada - Fakultas Filologi dan Budaya
Universitas Padjajaran - Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret - Fakultas Ilmu Budaya