Pekerjaan sebagai guru non-pendidikan formal, atau pendamping sosial, melibatkan membantu individu atau kelompok dalam meningkatkan keterampilan sosial, emosional, dan keberfungsian dalam masyarakat.
Tugas utama meliputi memberikan dukungan, motivasi, dan pembinaan kepada klien agar bisa mengatasi masalah pribadi dan sosialnya.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penilaian kemajuan klien, menyusun program pembelajaran dan kegiatan, serta melakukan kolaborasi dengan pihak terkait lainnya untuk memberikan dukungan yang terbaik bagi klien.
Seorang yang memiliki empati yang tinggi, memiliki kemampuan mendengarkan yang baik, dan mampu memberikan dukungan emosional kepada individu yang membutuhkan, akan cocok dengan pekerjaan sebagai guru non-pendidikan formal (pendamping sosial).
Dalam pekerjaan ini, keahlian dalam menghadapi konflik, mengelola situasi sulit, dan memiliki kesabaran yang tinggi juga sangat diperlukan.
Jika kamu tidak memiliki ketertarikan dan pengetahuan yang cukup dalam bidang pendidikan formal, kamu kemungkinan besar tidak cocok menjadi guru non-pendidikan formal (pendamping sosial).
Miskonsepsi tentang guru non-pendidikan formal (pendamping sosial) adalah bahwa mereka hanya akan memberikan bantuan emosional, tanpa fokus pada pengembangan akademik siswa. Realitanya, profesi ini melibatkan dukungan sosial yang holistik, meliputi aspek sosial, emosional, dan juga akademik.
Ekspektasi salah tentang guru non-pendidikan formal adalah bahwa mereka hanya akan berurusan dengan masalah disiplin dan perilaku siswa. Kenyataannya, tugas mereka meliputi membantu siswa dalam mencapai potensi terbaik mereka, memfasilitasi pengembangan keterampilan sosial, memberikan dukungan individu, dan mempromosikan lingkungan belajar yang inklusif.
Perbedaan antara guru non-pendidikan formal (pendamping sosial) dan guru konselor adalah bahwa guru konselor cenderung memiliki latar belakang pendidikan dan pelatihan dalam psikologi atau konseling, sedangkan guru non-pendidikan formal biasanya memiliki latar belakang pendidikan yang beragam dan pelatihan lebih fokus pada penyediaan dukungan sosial dan pengembangan keterampilan sosial bagi siswa.