Sebagai peneliti pendidikan informal, tugas utama adalah melakukan studi dan analisis terhadap program-program pendidikan di luar sekolah formal.
Ini melibatkan mengumpulkan data dari lembaga-lembaga pendidikan informal, seperti pusat pelatihan dan kursus, serta menganalisis efektivitasnya dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta.
Selain itu, sebagai peneliti, tanggung jawabnya juga mencakup menyusun laporan dan merekomendasikan perbaikan untuk program pendidikan informal yang ada.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai Peneliti Pendidikan Informal adalah seorang yang memiliki kemampuan analisis yang baik, memiliki kepekaan terhadap tren dan perubahan dalam pendidikan informal, dan memiliki keterampilan dalam pengumpulan data dan penelitian.
Mengingat pentingnya pemahaman mendalam tentang pendidikan informal, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dan kritis dalam menyampaikan hasil penelitian kepada pemangku kepentingan pendidikan.
Seseorang yang tidak tertarik dengan riset, kurang sabar dalam mengumpulkan data, dan tidak memiliki minat terhadap pendidikan informal, mungkin tidak cocok sebagai peneliti pendidikan informal.
Miskonsepsi tentang profesi Peneliti pendidikan informal adalah bahwa mereka hanya melakukan penelitian tentang pendidikan di luar lingkungan sekolah, padahal sebenarnya mereka juga melakukan penelitian tentang metode-metode pembelajaran yang inovatif dan efektif.
Ekspektasi terhadap Peneliti pendidikan informal seringkali menganggap bahwa mereka hanya bekerja secara mandiri, padahal dalam realitanya, mereka juga bekerja sama dengan institusi pendidikan, komunitas, atau organisasi lain untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pendidikan informal.
Perbedaan antara profesi Peneliti pendidikan informal dengan profesi lain yang mirip, seperti Ahli pendidikan atau Konsultan pendidikan, terletak pada fokus mereka. Peneliti pendidikan informal lebih berfokus pada penelitian dan pengembangan pendidikan di luar lingkungan sekolah, sementara Ahli pendidikan atau Konsultan pendidikan lebih berfokus pada memberikan saran dan solusi dalam konteks pendidikan formal di sekolah.