Konselor pendidikan agama bertugas membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan praktik agama mereka.
Tugas utamanya termasuk memberikan dorongan dan bimbingan kepada siswa dalam menjalankan ibadah, memahami nilai-nilai agama, dan mengatasi dilema moral.
Selain itu, konselor pendidikan agama juga berperan dalam melaksanakan program-program keagamaan di sekolah dan bekerja sama dengan guru dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan agama yang positif dan inklusif.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konselor Pendidikan Agama adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam mengenai agama, memiliki empati dan kemampuan mendengarkan yang baik, serta mampu memberikan bimbingan dan nasihat kepada peserta didik mengenai nilai-nilai agama.
Dalam menyongsong pekerjaan sebagai Konselor Pendidikan Agama, kandidat juga harus memiliki penguasaan komunikasi yang baik agar dapat berinteraksi dengan peserta didik secara efektif dan membangun hubungan yang baik dengan stakeholder terkait.
Seseorang yang tidak memiliki kepekaan terhadap masalah agama, kurang mampu berempati dengan orang lain, dan tidak memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik, kemungkinan tidak cocok menjadi konselor pendidikan agama.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor Pendidikan Agama adalah bahwa mereka hanya mengajar dan memberikan pengajaran agama kepada siswa, padahal sebenarnya tugas mereka lebih luas yaitu membimbing dan memberikan layanan konseling kepada siswa yang berhubungan dengan aspek agama dan spiritual.
Ekspektasi umum terhadap profesi Konselor Pendidikan Agama adalah bahwa mereka harus memiliki pengetahuan agama yang sangat mendalam, namun realitanya adalah mereka juga perlu memiliki keterampilan dalam bidang konseling dan psikologi agar dapat membantu siswa secara holistik.
Perbedaan dengan profesi yang mirip adalah Konselor Pendidikan Agama lebih fokus pada aspek spiritual dan agama, sedangkan Konselor Sekolah pada umumnya lebih fokus pada aspek sosial, emosional, dan perkembangan akademik siswa.