Pekerjaan sebagai ahli pendidikan non formal melibatkan merencanakan, mengorganisir, dan mengimplementasikan program-program pendidikan di luar lingkungan sekolah.
Tugas utama meliputi menyusun kurikulum, mengajar, dan mengawasi kegiatan belajar mengajar di lembaga-lembaga pendidikan non formal, seperti kursus bahasa, kursus musik, atau pusat bimbingan belajar.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti orang tua siswa, guru, dan institusi pendidikan formal, untuk memastikan keberhasilan dan kelangsungan program pendidikan non formal tersebut.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Pendidikan Non Formal adalah seorang yang kreatif, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan mampu mengembangkan program pembelajaran yang inovatif.
Mengingat pentingnya mengajar dengan pendekatan yang tidak konvensional, seorang ahli pendidikan non formal juga harus memiliki keahlian dalam memotivasi dan menginspirasi siswa serta fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi pembelajaran.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan kurang memiliki motivasi untuk bekerja dengan anak-anak, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Pendidikan Non Formal adalah bahwa mereka hanya mengajar di lembaga-lembaga pendidikan non formal, padahal sebenarnya mereka juga bisa bekerja di lembaga formal seperti sekolah.
Ekspektasi terhadap Ahli Pendidikan Non Formal adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab dalam mengajar, namun kenyataannya mereka juga harus merancang kurikulum, evaluasi pembelajaran, dan mengelola kegiatan-kegiatan pendidikan.
Perbedaan dengan profesi serupa, seperti guru, adalah bahwa Ahli Pendidikan Non Formal lebih fokus pada pengajaran di luar lingkungan sekolah formal dan memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam menyusun program pembelajaran.