Pekerjaan sebagai Kepala Sekolah Program Pendidikan Non Formal bertanggung jawab dalam mengelola dan mengawasi program pendidikan non formal di sekolah.
Tugas utamanya termasuk mengembangkan kurikulum, mengkoordinasikan kegiatan belajar mengajar, dan mengawasi kualitas penyelenggaraan program pendidikan non formal.
Selain itu, Kepala Sekolah Program Pendidikan Non Formal juga bertugas untuk memastikan keberlanjutan program, melibatkan komunitas, serta bekerja sama dengan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas program pendidikan non formal.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kepala Sekolah Program Pendidikan Non Formal adalah seorang yang memiliki komunikasi yang baik, mampu beradaptasi dengan perubahan, dan memiliki pemahaman yang baik tentang pendidikan non formal.
Sebagai pemimpin, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik dan mampu memotivasi serta menginspirasi timnya.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak memiliki keterampilan dalam mengelola program pendidikan, kurang memiliki kepemimpinan yang kuat, dan tidak memiliki ketekunan dan kesabaran dalam mendampingi peserta didik.
Miskonsepsi tentang Kepala Sekolah Program Pendidikan Non Formal adalah bahwa mereka hanya memerlukan sedikit pemahaman tentang pendidikan karena program ini dianggap tidak serius, padahal sebenarnya mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama pentingnya seperti kepala sekolah di lingkungan formal.
Ekspektasi yang salah adalah mengira bahwa Kepala Sekolah Program Pendidikan Non Formal hanya bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan sambilan, padahal sebenarnya mereka memiliki tanggung jawab yang sama besar dalam mengelola dan mengembangkan program pendidikan yang berbasis komunitas.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti kepala sekolah di sekolah formal adalah bahwa Kepala Sekolah Program Pendidikan Non Formal harus lebih berfokus pada pendekatan yang inklusif dan adaptif, serta lebih fleksibel dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks masyarakat lokal.