Pekerjaan sebagai Guru Vokasi melibatkan mengajar, membimbing, dan melatih siswa dalam keterampilan praktis dan vocasional.
Tugas utamanya termasuk menyusun rencana pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, dan mengevaluasi kemajuan siswa dalam keterampilan yang diajarkan.
Selain itu, seorang Guru Vokasi juga mempersiapkan siswa untuk melakukan praktik kerja di industri terkait dan membantu mereka mempersiapkan diri untuk memasuki pasar kerja.
Seorang guru vokasi harus memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang vokasi yang diajarkan, kreatif dalam menyusun materi pembelajaran yang relevan dengan dunia industri, dan memiliki kemampuan menginspirasi dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan praktek kerja.
Jika kamu tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik dengan siswa, kurang bersemangat dalam mengajar, dan tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia kerja, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi seorang guru vokasi.
Miskonsepsi tentang guru vokasi adalah bahwa mereka hanya mengajarkan keterampilan praktis tanpa pengetahuan akademis. Padahal, seorang guru vokasi juga memiliki beban mengajar teori dan pengetahuan dasar yang relevan dengan bidangnya.
Ekspektasi tentang guru vokasi sering dianggap kurang prestisius dibandingkan dengan guru pada pendidikan formal. Namun, realitanya, guru vokasi memiliki peran yang sangat penting dalam mencetak tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri.
Perbedaan utama antara guru vokasi dengan profesi yang mirip, seperti pelatih atau instruktur, adalah bahwa seorang guru vokasi memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam mengajar keterampilan praktis, tetapi juga dalam mengembangkan sikap profesional, etika kerja, dan kemampuan berkomunikasi yang baik kepada siswa.